Saat kamu sedang terburu-buru mencari info penting, website yang kamu kunjungi malah berjalan lambat, hal ini pasti membuat kamu sebagai pengguna website menjadi kesal dan frustasi, apalagi informasi yang dibutuhkan harus diakses saat itu juga. Ini bukan hanya menguji kesabaran tapi bisa menyebabkan menurunya kepuasan pengguna secara signifikan, selain itu website yang lambat berpengaruh juga terhadap tingkat Bounce Rate dan rank di Search Engine (SEO), yang berarti websitemu akan lebih sulit ditemukan di mesin pencari. tentu hal ini gak mau terjadi pada websitemu kan ?
Maka dari itu kamu perlu melakukan pengecekan performa websitemu untuk memaksimalkan User Experience (UX) dan Search Engine Optimization( SEO) agar hal diatas tidak terjadi pada websitemu, bagaimana caranya ? yuk kita bahas.
1. Optimasi Page Load Times
Page Load Time adalah faktor yang menentukan kecepatan sebuah website untuk memuat semua elemen pada halaman website, Memeriksa dan mengoptimalkan Page Load Time adalah langkah penting dalam meningkatkan User Experience (UX) dan Search Engine Optimization (SEO). Untuk mengecek performa website, alat seperti Google PageSpeed Insights dapat digunakan. Alat ini memberikan skor performa untuk versi desktop dan mobile dari website, serta saran-saran konkret untuk peningkatan. Selain itu, pengujian cross-browser dan cross-device juga penting untuk memastikan bahwa website berfungsi dengan baik di semua platform dan perangkat.
Dalam proses optimasi, fokus utama adalah pada elemen-elemen yang mempengaruhi Page Load Time, seperti ukuran gambar, penggunaan cache browser, dan minimisasi kode JavaScript dan CSS. Teknik-teknik seperti lazy loading, di mana konten hanya dimuat ketika diperlukan, atau penggunaan Content Delivery Network (CDN) untuk mendistribusikan konten secara geografis, juga dapat membantu mempercepat waktu muat. Mengoptimalkan aspek-aspek ini tidak hanya akan meningkatkan UX, tetapi juga akan membantu SEO dengan meningkatkan visibilitas website di hasil pencarian. Monitoring performa secara berkala dengan alat seperti Google Analytics atau Google Search Console juga penting untuk memastikan bahwa website tetap cepat dan efisien seiring berjalannya waktu.
2. Mempercepat Server Response Time
Server Response Time adalah waktu yang dibutuhkan server untuk memuat HTML Ketika ada permintaan dari pengguna, cepat atau lambatnya respons server dipengaruhi oleh Server Response Time, Dalam hal optimasi, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mempercepat Server Response Time. Pertama, pastikan layanan hosting yang kamu gunakan memiliki sumber daya yang cukup untuk mengatasi traffic website yang padat. Menggunakan Content Delivery Network (CDN) dapat mengurangi beban pada server utama dan mempercepat pengiriman konten. Selanjutnya, optimasi database dan penggunaan caching efektif dapat mengurangi waktu pemrosesan data. Meminimalkan HTTP requests dengan menggabungkan file dan mengurangi ukuran gambar juga dapat membantu. Selain itu, mengurangi waktu lookup DNS dan mempercepat waktu boot-up server worker adalah langkah penting lainnya.
3. Mengecilkan Ukuran Gambar
Gambar pada sebuah website mempunyai peran yang sangat penting, selain untuk menarik perhatian dan memberikan informasi agar lebih jelas, gambar juga dapat meningkatkan nilai estetika pada sebuah website. Ada beberapa format gambar yang umum yang bisa letakan di dalam website seperti JPG, PNG dan GIF, Tapi gambar dengan ukuran yang besar bisa membuat Website menjadi lambat ketika loading. ada beberapa cara untuk menyelesaikan masalah ini tanpa harus mengurangi kualitas visual dari gambar pada website mu. Kamu bisa melakukanya dengan cara mengkompress ukuran gambar menjadi lebih kecil agar mempercepat proses memuat website. Atau kamu bisa menghapus file gambar yang tidak penting.
4. Memanfaatkan Penyimpanan Cache ke Browser
Ketika suatu website dimuat, browser bisa menyimpan file CSS, JavaScript, dan gambar ke cache lokal. Hal ini artinya saat mengunjungi kembali, browser tidak perlu mendownload elemen-elemen lagi, sehingga dapat mengurangi waktu memuat halaman secara signifikan. Sehingga, pengguna dapat mengakses konten lebih cepat, yang akan meningkatkan kepuasan mereka dan memungkinkan interaksi yang lebih lancar dengan website. Dari sudut pandang SEO, website yang memuat halaman dengan cepat biasanya mendapat peringkat lebih tinggi dalam hasil pencarian karena mesin pencari menganggap kecepatan muat sebagai faktor penting dalam pengalaman pengguna.
Dalam rangka mengoptimalkan penggunaan cache browser, developer perlu mengatur kebijakan cache yang sesuai menggunakan header HTTP seperti Cache-Control. Pembatasan ini menunjukkan kepada browser berapa lama elemen harus tetap di cache sebelum perlu diperbarui. Dalam hal ini, ETag atau token validasi ulang dapat digunakan oleh browser untuk memeriksa apakah konten telah mengalami perubahan sejak terakhir kali disimpan di cache, sehingga hanya perlu mengunduh elemen yang telah berubah. Hal ini tidak hanya menekan penggunaan bandwidth tetapi juga mengurangi beban pada server, yang bisa memperbaiki kinerja respons secara keseluruhan.
5. Optimasi User Experience (UX)
mengoptimasi User Experience (UX) merupakan salah satu proses penting dalam meningkatkan performa website, yang secara langsung berdampak pada kualitas Search Engine Optimization (SEO). optimasi yang dilakukan terhadap User Experience (UX) dapat memastikan bahwa user dapat berinteraksi dengan websitemu dengan mudah dan efisien. yang tidak hanya meningkatkan kepuasan mereka tetapi juga mempengaruhi perilaku pencarian dan interaksi mereka dengan konten yang ada didalam website.
Beberapa langkah yang dapat kamu terapkan termasuk meningkatkan desain UI/UX website untuk memudahkan akses dan navigasi, mengoptimalkan content marketing untuk menyajikan konten yang relevan dan menarik, serta memaksimalkan on-page SEO untuk memperkuat visibilitas. Selain itu, perbaiki masalah technical SEO dan percepat page load time untuk mengurangi user waiting time. Prioritaskan aspek mobile-friendly dan lakukan eksperimen secara rutin untuk terus meningkatkan User Experience (UX). Implementasikan link-building yang strategis dan perhatikan masukan dan feedback dari pelanggan untuk terus memperbaiki dan memperbarui User Experience (UX) pada websitemu.
6. Meningkatkan Search Engine Rank
Search Engine Rank atau peringkat mesin pencari merupakan bentuk kuantitatif yang menunjukkan posisi atau urutan halaman website pada Search Engine seperti Google, Bing atau Yahoo. Ini sering kita jumpai ketika mengetikkan Query pada search bar, maka kita akan disuguhkan artikel sesuai urutannya dari yang teratas hingga yang terakhir, dan hampir dipastikan mayoritas pengguna akan memilih website dengan posisi tiga teratas untuk mereka kunjungi.
Kamu juga bisa menerapkan hal berikut pada websitemu untuk menaikkan search engine rank dengan cara melakukan keyword research untuk mengetahui keyword apa saja yang paling sering dicari oleh target audience, kamu bisa memanfaatkan beberapa tools keyword research seperti Google Keyword Planner, ahrefs atau ubersuggest .
Langkah berikutnya agar kontenmu mudah ditemukan oleh pengguna yaitu dengan cara meningkatkan kualitas konten dengan SEO melalui teknik SEO On page dan SEO off page. Keduanya bekerja dengan cara yang berbeda untuk memaksimalkan hasil pencarian, SEO On Page berfokus pada konten yang terdiri dari Keyword, Meta Description, Internal Linking, Title Tag, URL Structure dan ALt Text. Sedangkan SEO Off page berfokus pada external website, atau sederhananya mengoptimasi website dari luar dengan cara membangun Backlink, Guest Posting serta Promotion.
•••
Kesimpulan
Mengevaluasi dan meningkatkan kinerja website sangat penting agar User Experience (UX) dapat dioptimalkan dan SEO dapat ditingkatkan. Dengan memprioritaskan Page Load time, responsivitas server, dan penyimpanan cache browser, Kamu dapat memastikan bahwa websitemu memberikan User Experience (UX) yang memuaskan, serta efisien. termasuk desain yang mudah dipahami dan konten yang relevan, berpotensi menaikan peringkat websitemu di hasil pencarian.
