Di era digital sekarang, punya website untuk bisnis bukan lagi sekadar tambahan, bukan lagi “nice to have” tapi sudah jadi keharusan, “it's a must”. Ibaratnya seperti punya toko fisik, tapi yang ini bisa diakses siapa saja dari mana saja, kapan saja, 24/7. Apalagi dengan meningkatnya biaya di platform e-commerce, website bisa jadi senjata ampuh untuk bisnis agar dapat bertahan dan berkembang dalam jangka panjang.
Tak hanya itu, punya website bikin bisnis kamu lebih kredibel dan profesional. Orang jadi percaya kalau bisnis kamu benar-benar ada. Selain itu, kamu juga bisa menjalankan strategi marketing yang lebih terarah, nggak ketergantungan platform lain, dan punya kontrol penuh atas data dan keputusan bisnis kamu.
Fun fact ada sebuah riset yang mengatakan bahwa 70-80% orang riset terlebih dahulu tentang bisnis secara online sebelum memutuskan untuk berkunjung bahkan membeli suatu produk. Bayangkan peluang yang hilang kalau bisnismu nggak punya website.
Sudah mulai tertarik sih bikin website, tapi masih sering kebingungan dengan istilah-istilah seperti domain, hosting, dan website. Tenang, di sini kita bakal kupas tuntas semuanya, plus ada tips juga supaya kamu nggak salah langkah!
Domain, Hosting, dan Website
Bayangkan dunia online seperti dunia nyata, tempat kita hidup dan beraktivitas setiap hari. Ada alamatnya, ada tanahnya, dan ada rumahnya:
Alamat atau Nama website = Domain
Tanah = Hosting
Rumah = Website
Pengertian Domain
Domain ibarat alamat rumah di dunia nyata yang memudahkan orang menemukan bisnismu di internet. Dengan mengetik nama unik seperti www.namabisnisanda.com di browser, mereka akan diarahkan langsung ke website tersebut, di mana semua informasi atau layanan yang ditawarkan tersedia untuk diakses. Oleh karena itu, sebelum memulai bisnis, penting untuk memeriksa apakah nama bisnismu sudah digunakan sebagai domain oleh orang lain atau belum, agar identitas online bisnismu tetap unik dan mudah ditemukan.
Tips Membuat Domain:
1. Mudah Diingat: Hindari nama yang terlalu panjang atau rumit.
2. Relevan: Sesuaikan dengan nama atau jenis bisnis kamu.
3. Ekstensi yang Tepat: Misalnya, .com untuk bisnis global, .id untuk bisnis lokal, atau .org untuk organisasi.
Harga domain biasanya berkisar antara puluhan hingga ratusan ribu rupiah per tahun. Namun, harga tersebut dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor. Salah satunya adalah jenis ekstensi yang dipilih, di mana ekstensi yang lebih spesifik dan eksklusif, seperti .id, .store, atau .tech, cenderung memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan ekstensi standar seperti .com atau .net. Tentunya, memilih domain yang tepat akan sangat membantu dalam menciptakan kehadiran online yang efektif dan profesional.
Pengertian Hosting
Hosting dapat diibaratkan sebagai tanah tempat sebuah rumah berdiri. Tanpa hosting, website tidak bisa diakses, karena hosting adalah tempat semua file dan data website disimpan. Hosting juga menentukan kapasitas dan performa situsmu, termasuk berapa banyak pengunjung yang dapat mengaksesnya secara bersamaan. Semakin besar sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan situs, semakin tinggi pula biaya yang harus dikeluarkan untuk layanan hosting tersebut.
Ada beberapa jenis hosting yang bisa dipilih sesuai kebutuhan:
1. Shared Hosting:
Cocok untuk pemula.
Biaya lebih murah karena server dipakai bersama.
Contoh: Blog pribadi atau portfolio kecil.
2. VPS (Virtual Private Server):
Performanya lebih tinggi dibanding shared hosting.
Cocok untuk website bisnis yang mulai berkembang.
3. Cloud Hosting:
Scalable atau mudah ditingkatkan.
Cocok untuk website dengan banyak pengunjung.
4. Dedicated Server:
Server khusus hanya untuk kamu.
Mahal, tapi cocok untuk website besar dengan kebutuhan spesifik.
Tips Memilih Hosting Untuk Para Pebisnis
Jika kamu baru memulai, shared hosting sudah cukup untuk kebutuhan awal. Namun, jika jumlah pengunjung mulai meningkat, kamu bisa mempertimbangkan untuk upgrade ke VPS, cloud hosting, atau bahkan dedicated server, sesuai kebutuhan dan skala website-mu. Biasanya, layanan hosting dapat dibeli dengan sistem pembayaran bulanan atau tahunan, tergantung preferensimu.
Pengertian Website
Website itu seperti rumah di dunia digital. Sama seperti rumah, website memiliki banyak "ruangan" yang disebut halaman atau pages. Berikut beberapa contohnya:
Homepage (Halaman Depan): Seperti ruang tamu atau teras, tempat pertama yang dilihat pengunjung saat memasuki website.
About Us (Tentang Kami): Mirip kamar pribadi, tempat kamu menceritakan siapa dirimu atau apa bisnis yang kamu jalankan.
Halaman Produk/Jasa: Ibarat ruang pajangan untuk menampilkan barang atau layanan yang kamu tawarkan.
Membangun sebuah website membutuhkan perencanaan yang matang, layaknya membangun rumah. Ada "arsitek" (developer) yang bertugas mengatur struktur teknis website, dan desainer UI/UX yang memastikan tampilannya menarik sekaligus nyaman digunakan.
Pastikan navigasi website kamu sederhana dan intuitif. Jangan biarkan pengunjung merasa bingung atau kesulitan menjelajahi isi website, karena pengalaman yang nyaman akan membuat mereka betah dan kembali lagi.
Tabel Perbandingan Definisi dan Contoh Domain, Hosting, serta Website
KomponenDefinisiContohDomainAlamat unik yang digunakan untuk mengakses website.www.namabisnisanda.com
HostingTempat untuk menyimpan semua file dan data website agar bisa diakses secara online.Shared Hosting, VPS, Cloud HostingWebsiteKumpulan halaman digital yang berisi informasi, produk, atau layanan yang ingin ditampilkan.Website company profile, e-commerce, blog, portofolio
Cara Kerja Website, Domain, dan Hosting
Prosesnya sederhana:
Pengunjung mengetik atau mencari alamat domain di browser.
Domain diarahkan ke hosting.
Hosting mengirim file-file website ke browser.
Website muncul di layar.
**
Kalau mau mulai bikin website untuk bisnis kamu, berikut urutan yang bisa diikuti:
Tentukan Nama Domain: Pastikan sesuai dengan nama bisnis kamu dan mudah diingat.
Pilih Hosting: Sesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran.
Bangun Website: Kalau belum yakin, kamu bisa gunakan jasa profesional seperti GoesDigital.
Dengan punya website, bisnis kamu nggak cuma terlihat lebih profesional, tapi juga punya fondasi yang kuat untuk berkembang di era digital.
So, are you ready to build your online presence? klik untuk langsung konsultasi dengan GoesDigital.