Dengan tren yang terus merujuk pada dunia digital, sistem pembelajaran pun mau tidak mau harus ikut beradaptasi dengan zaman. Bentuk adaptasi sistem pembelajaran di era digital ini adalah LMS, atau Learning Management System, sebuah dashboard sistem belajar yang bisa dengan mudah diakses lewat komputer atau smartphone secara daring.
Adanya Learning Management System yang dapat digunakan lewat aplikasi ataupun website sangat mempermudah pelajar maupun institusi dalam menjalankan kewajibannya masing-masing, contoh mudahnya adalah tugas yang dapat dengan instan di-upload oleh pelajar, dan diperiksa atau dipantau oleh guru atau pengajar yang bersangkutan secara real-time, dimana selain dapat mengurangi kesalahan dalam pemeriksaan manual, juga dapat memudahkan manajemen tugas para pelajar, sehingga kesalahpahaman yang tidak perlu pun dapat diminimalisir.
Tapi bukan hanya dunia pendidikan saja lho yang bisa mendapat keuntungan dari teknologi ini!
LMS di Dunia Bisnis
Di dunia bisnis, sebuah perusahaan juga dapat merasakan benefit yang LMS berikan, dalam bentuk pelatihan karyawan yang sudah dengan otomatisasi, terintegrasi, fleksibel, dan lebih efisien.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Brandon Hall Group, LMS dapat meningkatkan produktivitas perusahaan sebesar 72% dan peningkatan revenue sebesar 41% untuk setiap pekerjanya. Hal ini membuat sistem ini menjadi salah satu kebutuhan penting untuk growth sebuah perusahaan, karena pasti perusahaan akan butuh untuk terus training karyawannya, terutama pada sebuah perusahaan besar yang memiliki manajemen yang cukup banyak.
Sebelum mengupas lebih dalam lagi, yuk kita bahas latar belakangnya terlebih dahulu.
Latar Belakang LMS
Sebelum menjadi sebuah sistem yang canggih pada saat ini, LMS terbentuk dari konsep yang disebut e-learning. Konsep pemikiran ini sendiri dimulai pada awal abad 20, dalam bentuk karya fiksi sains oleh E.M. Forster. Di dalam 'The Machine Stops', Forster membayangkan pembelajaran jarak jauh melalui media audio, suatu konsep yang pada saat itu dianggap sangat futuristik.
Sejak saat itu ide-ide lain terus berkembang, hingga sampai pada tahun 1960 di University of Illinois, tercipta sebuah sistem edukasi yang bernama PLATO, atau Programmed Logic for Automatic Teaching Operations. PLATO adalah cikal bakal EdTech (Teknologi & Edukasi) dimasa modern, dimana PLATO terus ini terus dikembangkan tahun ke tahun, dan diadaptasikan dengan teknologi yang pada masa itu masih terbilang sangat baru, seperti video dan internet.
Selama dekade-dekade berikutnya, perkembangan teknologi dan internet mempercepat inovasi dalam pembelajaran digital. Akhirnya pada tahun 1990 terciptalah software pembelajaran hasil kolaborasi berbasis internet bernama FirstClass yang dikembangkan oleh SoftArc, sebuah platform pembelajaran yang bisa dibilang salah satu LMS pertama. Lewat FirstClass ini, Open University berhasil melakukan salah satu pembelajaran daring pertama di dunia yang berlangsung untuk Eropa dari tahun 1990-an hingga 2000-an.
LMS di Era Modern
Dengan semakin majunya teknologi, Learning Management System pun berkembang menjadi platform yang lebih canggih, menawarkan berbagai fitur untuk memfasilitasi pembelajaran jarak jauh, baik di dunia pendidikan maupun bisnis. Sistemnya yang mudah dan terintegrasi menjadikannya basis pembelajaran online yang bisa digunakan mulai dari les atau belajar hobi baru, hingga institusi dan perusahaan ternama.
Fitur-fitur seperti pembelajaran mobile, gamifikasi (upaya untuk membuat belajar seakan seperti bermain game), bahkan integrasi dengan AI dan big data sudah bisa mulai diimplementasikan di LMS.
Output yang diharapkan dari implementasi mobile dan gamifikasi tersebut adalah untuk meningkatkan efek dari pembelajaran dengan membuatnya lebih menarik, engaging dan mudah diakses dimanapun pelajar atau karyawan berada, sehingga hasil pembelajaran akan lebih efektif dan lebih menempel di kepala.
Sedangkan untuk AI dan big data sendiri, berguna untuk mempersonalisasi pengalaman belajar. Dengan AI, LMS dapat menganalisis pola belajar setiap pengguna, memberikan rekomendasi materi yang sesuai dengan kebutuhan dan tingkat pemahaman mereka, serta memprediksi area-area yang mungkin membutuhkan perbaikan. Big data, di sisi lain, membantu mengumpulkan data dalam jumlah besar dari kinerja karyawan atau pelajar, yang kemudian dapat diolah menjadi laporan detail untuk pengajar atau manajer pelatihan.
Hal ini memungkinkan bisnis dan institusi pendidikan untuk mengoptimalkan proses pembelajaran dan meningkatkan efisiensi pelatihan. Mereka dapat mengidentifikasi tren dalam pembelajaran, memahami tingkat keberhasilan metode yang digunakan, dan menyesuaikan materi atau strategi pengajaran berdasarkan data, bukan hanya asumsi.
Tapi sistem ini tidak akan ada artinya tanpa fitur-fitur penunjang utamanya, yang dimana tanpa fitur tersebut, sistem ini tidak akan bisa lebih unggul dengan pembelajaran konvensional.
Sekarang saatnya kita bahas penunjang yang membuat sistem ini menjadi masa depan sistem belajar.
Fitur Utama Penunjang LMS
Fitur penunjang utama yang membedakan sistem ini dengan pembelajaran konvensional adalah:
Konten Interaktif
Sebuah konten yang interaktif pada sistem Learning Management System akan membuat pembelajaran lebih menarik dan mudah dipahami, contohnya seperti pemakaian kuis, presentasi dan bahkan video. Ibarat membuat pelajaran seperti memakai media sosial pada umumnya, pasti lebih menarik bukan dan lebih diingat bukan?
Tracking & Laporan
Dengan adanya fitur ini, pengajar akan lebih mudah mencari tahu kekurangan dari pelajar atau karyawan yang sedang mengikuti program pembelajaran, dan pada akhirnya akan lebih mudah memberikan pembelajaran yang lebih sesuai untuk mereka, sehingga mereka tetap bisa berhasil mencapai target yang sesuai.
Kemudahan Akses
Di era modern seperti ini, pelajar atau karyawan pasti memiliki mobilitas tinggi. Mobilitas tinggi pada masa lalu akan jadi masalah yang cukup serius untuk pelajar maupun karyawan karena sulitnya akses dan waktu yang dapat disesuaikan. Namun sekarang itu tidak lagi menjadi masalah, karena teknologi ini dapat diakses kapanpun dan dimanapun dengan smartphone yang sudah menjadi bagian dari hidup saat ini, sehingga pembelajaran pun akan lebih fleksibel.
Gamifikasi
Semua orang di era ini pasti pernah bermain video game entah itu di komputer, konsol ataupun smartphone. Bayangkan sebuah pembelajaran dibuat layaknya video game, pastinya hal tersebut akan membuat pembelajaran lebih menyenangkan untuk pelajar maupun karyawan, yang pastinya akan berpengaruh baik terhadap hasil dan waktu pembelajaran karena lebih efisien.
Dengan kemudahan yang diberikan dan hasil detail dari pembelajaran, seluruh pelajar ataupun karyawan yang mengikuti program tersebut akan lebih mudah mencapai tujuannya. Inilah yang membuat LMS selangkah di depan dibandingkan sistem belajar konvensional.
Setelah membahas keuntungan yang diberikan sistem ini untuk pelajar ataupun karyawan, kita bahas keuntungan dari sisi institusi dan bisnis yang memberikan pengajaran.
Benefit LMS Bagi Institusi Pendidikan dan Perusahaan
Keunggulan utama dari Learning Management System di era modern ini adalah fleksibilitas dan skalabilitasnya. Setiap individu atau kelompok dapat belajar dengan kecepatan dan gaya yang paling sesuai untuk mereka, sambil tetap mendapatkan masukan dari sistem, baik melalui tes yang dibuat secara otomatis, maupun masukan personal dari instruktur. Ini menjadi faktor penting, terutama dalam lingkungan kerja yang membutuhkan pembelajaran yang cepat dan adaptif untuk mengikuti perkembangan industri.
LMS bukan hanya sebuah platform pembelajaran, tetapi menjadi bagian integral dari ekosistem digital yang mendukung perkembangan sumber daya manusia di berbagai sektor, baik dalam pendidikan formal maupun pelatihan korporat.
Benefit di Dunia Bisnis
Di dunia bisnis, dimana waktu adalah segalanya, Learning Management System menjadi bagian penting untuk pelatihan seluruh karyawannya, dimana tidak perlu lagi menyewa pengajar yang akan memakan biaya, maupun memakan waktu atasan, yang waktunya bisa dipakai lebih efisien untuk memajukan perusahaan secara langsung.
Sistem yang telah ter-otomatisasi akan memotong waktu penting perusahaan dalam pelatihan atau training, sehingga perusahaan dapat lebih ramping dalam biaya operasi, dan dapat fokus ke growth dari perusahaan itu sendiri. Hasil yang didapat juga akan memajukan para pekerja dengan ilmu-ilmu penting yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas mereka, yang tentunya akan menguntungkan perusahaan secara langsung.
Benefit di Dunia Pendidikan
Siapa yang tidak kenal dengan pembelajaran daring, terutama ketika COVID-19 melanda dan menjadi masalah berat ketika pembelajaran harus tatap muka. Disini sebuah institusi pendidikan dan pengajar akan mendapatkan benefit dalam bentuk pemangkasan waktu dan biaya transport ketika ada pembelajaran daring, sehingga institusi akan lebih efisien dan pengajar pun bisa mengisi waktu yang lebih kosong untuk menjadi pengajar lepas, meningkatkan output secara keseluruhan untuk semua pihak.
Para pelajar pun mendapatkan keuntungan dari sini, dimana tidak perlu lagi bermacet-macet ria ketika sedang menjalani masa pembelajaran, memangkas waktu mereka, dan waktu tersebut bisa dipergunakan untuk belajar hal yang lain. Ilmu yang didapat akan lebih banyak, dan waktu yang dikeluarkan turun secara signifikan.
Sampai sini, kita sudah mulai bisa melihat keuntungan yang bisa sistem ini berikan untuk berbagai sektor, hal ini pun sudah dibuktikan dari contoh implementasi yang memang sudah ada, seperti yang akan kita bahas selanjutnya.
Contoh Implementasi LMS Yang Sukses
Coca-Cola Company - LMS untuk Pelatihan Karyawan
Sebagai salah satu perusahaan terbesar di dunia, tentunya mereka membutuhkan sebuah sistem terintegrasi untuk melatih ribuan karyawan mereka di seluruh dunia. Salah satu sistem yang digunakan adalah Cornerstone OnDemand, yang memungkinkan perusahaan ini untuk meluncurkan program pelatihan secara global dengan konten yang disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing. Beberapa keunggulan implementasi LMS di Coca-Cola adalah:
Keuntungan yang berhasil diberikan adalah:
Standarisasi Global: Teknologi Learning Management System memungkinkan standar pelatihan yang konsisten untuk seluruh cabang perusahaan yang ada di berbagai negara.
Skalabilitas: Sistem ini mampu menangani pelatihan karyawan dalam skala besar, dengan penyesuaian sesuai dengan daerahnya.
Hasilnya, Coca-Cola dapat memastikan bahwa semua karyawannya menerima pelatihan berkualitas tinggi dan relevan, tanpa memandang lokasi geografis.
Universitas Terbuka Indonesia (UT)
Sebagai universitas yang berbasis online, Universitas Terbuka telah berhasil mengintegrasikan Learning Management System untuk menyediakan akses pendidikan kepada lebih dari 500.000 mahasiswa di seluruh Indonesia.
Teknologi yang mereka gunakan memungkinkan mahasiswa untuk mengakses materi kuliah, mengikuti diskusi daring, dan mengerjakan tugas secara online, tanpa perlu hadir di kampus fisik.
Keuntungan yang berhasil diberikan adalah:
Fleksibilitas Waktu: Mahasiswa dapat belajar kapan saja dan di mana saja.
Ketersediaan Materi: Semua materi perkuliahan tersedia dalam format digital yang mudah diakses.
Dengan penggunaan LMS, UT telah mampu memajukan pendidikan tinggi di Indonesia dengan memberikan kesempatan belajar bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki keterbatasan waktu, akses akan materi yang sebelumnya sangat sulit untuk mereka dapatkan.
Kebutuhan Akan Sebuah Sistem LMS
Dari semua yang telah kita diskusikan, tentunya sistem ini bisa menguntungkan tidak hanya untuk pihak pemberi pelajaran saja, tapi juga pihak penerimanya, seperti pelajar atau karyawan, sehingga menjadikannya salah satu kebutuhan untuk bisnis maupun institusi pendidikan.
LMS yang tepat dan optimal, akan menghasilkan pelajar dan karyawan yang jauh lebih berkualitas, walau investasi awal yang dibutuhkan mungkin tidak sedikit. Namun dengan peningkatan produktivitas yang dihasilkan, tentu akan bisa memberikan dampak positif secara langsung ke bisnis maupun institusi pendidikan.