Kalian tahu nggak kalau ternyata ada strategi marketing yang dapat menekan biaya pemasaran dan menjangkau audiens yang lebih luas? Sebuah studi dari Influencer Marketing Hub menemukan bahwa influencer marketing dapat menurunkan biaya pemasaran hingga 60%.

Selain itu, ternyata strategi ini juga dinilai efektif untuk mendorong audiens melakukan pembelian, loh! Hal ini didukung oleh sebuah studi dari Tomoson yang menyatakan kalau influencer marketing dapat meningkatkan penjualan sampai dengan 11%.

Influencer Marketing

Influencer adalah individu atau persona yang memiliki banyak pengikut atau followers di social media. Orang-orang ini biasanya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi atau mengubah opini dan perilaku audiens di dunia digital. Sedangkan influencer marketing adalah sebuah strategi pemasaran digital yang dilakukan oleh influencer untuk memasarkan sebuah produk barang atau jasa di akun social media.

Di Indonesia, dengan jumlah populasi sebanyak kurang lebih 270 juta jiwa dan pengguna media sosial yang menghabiskan waktu rata-rata 3 jam sehari di internet, penerapan strategi influencer marketing dianggap sebagai salah satu cara yang efektif untuk mempromosikan barang atau jasa.

Sebanyak 46% dari 191,4 juta pengguna aktif sosial media di Indonesia yang terjangkau oleh konten influencer pada akhirnya memutuskan untuk melakukan pembelian online maupun offline. Karena itu, tidak mengherankan jika tren influencer marketing cenderung meningkat setiap tahunnya.

Kiat Sukses Menghasilkan Strategi Influencer Marketing Yang Efektif

Untuk dapat menghasilkan strategi influencer marketing yang efektif bagi pertumbuhan bisnismu, berikut 5 hal penting yang wajib kamu pertimbangkan.  

1. Influencer Selection : Pentingnya Memilih Influencer Yang Tepat

Memilih influencer yang tepat adalah langkah kunci strategi influencer marketing yang efektif. Hal ini dapat membantu memaksimalkan dampak kampanye dengan mencapai audiens yang sesuai dan relevan dengan produk yang kalian miliki. Berikut adalah komponen utama dalam proses pemilihan influencer:

• Kesesuaian Niche

Influencer yang kalian pilih harus sesuai dengan industri atau niche bisnismu. Selain itu, pastikan juga mereka memiliki minat dan pengetahuan dalam bidang yang sama atau sejenis dengan bisnis yang kalian miliki.

Salah satu contoh influencer yang sangat menguasai niche, atau topik tertentu adalah David Brendi. Pemilik channel Youtube Gadgetin ini memiliki ketertarikan mendalam seputar gadget, khususnya smartphone. Karena minat tersebut , David tidak melulu mengandalkan endorse, melainkan siap merogoh kocek untuk mencoba sendiri gadget tersebut dan menghadirkan review yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi audiens.

Minat dan pengetahuan David, didukung dengan pola komunikasi yang jujur dan terbuka kepada audiens, membuat channel ini berkembang pesat dan menjadi salah satu channel yang dicari oleh audiens untuk mendapatkan referensi pemilihan gadget yang sesuai dengan kebutuhan.

• Jumlah Followers dan Jangkauan Audience

Berikutnya yang perlu menjadi pertimbangan adalah jumlah followers. Berdasarkan jumlah followersnya, influencer dibagi menjadi 4 kategori yaitu : 

• Mega-influencer memiliki jumlah followers di atas 1.000.000 orang. Tingkat interaksinya cenderung rendah dengan biaya yang cenderung besar. Kolaborasi dengan mega influencer sangat cocok untuk brand besar yang perlu mempromosikan produk secara masif.

• Macro-influencer memiliki jumlah followers sebanyak 100.000 – 1.000.000 orang dan direkomendasikan bagi sebuah brand yang ingin menjangkau audiens secara demografis.

• Micro-influencer memiliki followers sebanyak 10.000 – 100.000 orang, mereka cenderung memiliki interaksi yang lebih kuat dengan followers karena keahliannya yang berfokus pada niche atau topik tertentu.

• Nano-influencer memiliki jumlah followers di bawah 10.000 orang dengan tingkat interaksi sangat tinggi karena koneksi yang lebih erat dengan audiens.

  
  

• Nilai-Nilai Yang Dianut

Selain faktor-faktor yang terkait dengan statistik, perhatikan juga reputasi influencer dan nilai-nilai yang mereka pegang. Pastikan bahwa influencer memiliki reputasi baik dalam komunitas mereka dan bahwa nilai-nilai mereka sejalan dengan brand yang kalian miliki. Ini akan membantu menjaga integritas brand dan menghindari potensi kontroversi.

Salah satu contohnya adalah pemilihan Kiara Leswara sebagai beauty influencer yang berkolaborasi dengan Wardah pada event Indonesia Fashion Week 2023. Kiara Leswara dinilai sebagai salah satu figur influencer yang sesuai dengan nilai-nilai dan identitas yang diusung oleh brand ini.

2. Influencer Brief : Langkah Penyusunan Panduan Kolaborasi

Setelah berhasil memilih influencer yang sesuai, langkah berikutnya adalah menyusun panduan kolaborasi yang jelas. Panduan kolaborasi ini akan menjadi pedoman utama bagi influencer dalam mengembangkan konten yang sesuai dengan visi dan tujuan kampanye. Memiliki panduan yang jelas akan membantu meminimalkan potensi kebingungan dan memastikan bahwa kampanye berjalan sesuai rencana. Panduan kolaborasi ini perlu mencakup beberapa elemen kunci, seperti :

• Tujuan Kampanye

Di bagian ini, definisikan secara rinci apa yang ingin kalian capai dengan kampanye influencer marketing ini. Apakah tujuannya meningkatkan penjualan produk tertentu, meningkatkan kesadaran merek, atau mungkin meningkatkan jumlah pengikut di media sosial? Semakin jelas tujuan dari brand yang kalian miliki, akan semakin mudah bagi influencer untuk mengarahkan kontennya ke arah yang benar.

• Pesan Merek

Jelaskan pesan-pesan kunci yang sejalan dengan nilai dan identitas brand dan ingin kalian sampaikan melalui kampanye ini. Pastikan bahwa influencer memahami dengan baik apa yang perlu disampaikan dan mampu untuk menerjemahkannya ke dalam konten mereka.

• Detail Eksekusi

Tentukan pedoman tentang jenis konten yang dapat dibuat oleh influencer. Ini bisa mencakup :

• Platform: Bagian ini akan berisi informasi tentang media sosial yang menjadi tempat berlangsungnya kampanye seperti Instagram, Youtube, atau Tiktok.

• Tipe konten : Bagian ini akan berisi tipe konten yang dibuat, misalnya : blog posts, Instagram reels, atau Youtube video

• Deskripsi konten: Kalian dapat menuliskan ketentuan seperti meminta influencer menggunakan produk, melakukan unboxing, atau membebaskan influencer berkreasi.

• Penggunaan Hashtags dan brand mention: Pastikan influencer menyebut brand dan menggunakan hashtag yang sesuai dengan campaign.

• Waktu Publikasi: Pastikan kalian memberi tenggat waktu yang jelas bagi influencer misalnya : ketentuan posting dalam seminggu setelah penerimaan produk atau pada tanggal dan jam yang spesifik.

• Ketentuan lainnya: Ketentuan ini dapat berisi detail-detail informasi yang berkaitan dengan campaign seperti Giveaway rules.

3. Influencer Collaboration : Kiat Sukses Kolaborasi Yang Efektif

Kolaborasi yang berhasil dengan influencer adalah inti dari kesuksesan dalam influencer marketing. Dengan menjalankan kolaborasi yang positif, kalian dapat menciptakan konten yang lebih otentik dan menarik bagi audiens. Hubungan yang baik dengan influencer juga dapat membuka pintu untuk kerjasama masa depan dan memperkuat brand image kalian di mata audiens. Pertimbangkan tips-tips ini untuk menjalani kolaborasi yang sukses dengan influencer marketing pilihanmu.

• Komunikasi Terbuka

Komunikasi yang baik adalah kunci untuk kolaborasi yang sukses. Pertahankan saluran komunikasi yang terbuka dengan influencer sepanjang kampanye. Pastikan mereka memahami tujuan dan pesan merek dengan jelas.

• Biarkan Kreativitas Mengalir

Salah satu alasan mengapa influencer dipilih adalah ciri khas dan kemampuan mereka untuk berkomunikasi dengan audiens. Memaksakan terlalu banyak aturan atau kontrol yang ketat dapat menghambat kreativitas mereka. Akan lebih baik jika kalian memberikan kebebasan bagi influencer untuk mengekspresikan diri melalui konten.

• Monitoring Aktif

Pantau perkembangan kampanye secara aktif. Hal ini mencakup melihat kinerja konten influencer, seperti keterlibatan dan reaksi dari audiens. Jika kalian menemukan sesuatu yang perlu disesuaikan, berikan feedback yang konstruktif terhadap influencer.

• Terlibat Aktif Dalam Kolaborasi

Tidak hanya memantau konten, kalian juga perlu mendukung influencer dengan sumber daya yang mereka butuhkan. Pastikan mereka memiliki akses ke informasi dan materi yang diperlukan untuk menghasilkan konten yang berkualitas.

• Fleksibilitas

Terkadang, perlu ada fleksibilitas dalam kampanye seperti perubahan rencana atau respons terhadap tren yang berkembang. Jangan takut untuk beradaptasi jika itu diperlukan untuk mencapai hasil yang lebih baik.

4. Influencer Payment : Praktik Pembayaran Yang Saling Menguntungkan

Penting untuk mencapai kesepakatan yang adil bagi kedua belah pihak dalam hal pembayaran. Diskusikan dengan influencer tentang model pembayaran yang nyaman untuk mereka dan cocokkan dengan anggaran yang kalian miliki. Pastikan juga untuk menentukan persyaratan pembayaran, seperti kapan dan bagaimana pembayaran akan dilakukan. Berikut adalah beberapa pilihan model pembayaran yang umum digunakan:

• Pembayaran Tunai

Pembayaran tunai adalah model pembayaran yang paling umum dalam influencer marketing. Jumlah pembayaran dapat bervariasi tergantung pada sejumlah faktor, termasuk jangkauan influencer, keterlibatan pengikut, dan jenis konten yang diproduksi.

• Produk atau Layanan

Selain uang tunai, kalian juga dapat menawarkan produk atau layanan sebagai imbalan kepada influencer. Ini dapat menjadi pilihan yang baik jika produk atau layanan yang kalian miliki, relevan dengan minat influencer dan audiens mereka.

Misalnya : Jika bisnis kalian merupakan bisnis yang bergerak di bidang fashion, kalian memberikan produk pakaian dari koleksi kalian kepada influencer dengan niche fashion/style, untuk dipromosikan kepada audiens.

• Kombinasi

Beberapa kampanye influencer marketing menggunakan kombinasi dari pembayaran tunai dan produk atau layanan. Ini dapat menciptakan kesepakatan yang lebih menarik bagi influencer dan memberi mereka kesempatan untuk mencoba dan mengenal lebih baik produk atau layanan yang kalian miliki.

5. Influencer Tracking : Tolok Ukur Keberhasilan Influencer Marketing

Setelah menjalankan strategi influencer marketing, kalian perlu mengukur keberhasilan kampanye tersebut, dengan menganalisis data yang kalian dapatkan. Hal ini akan membantu kalian untuk mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu ditingkatkan, sehingga kampanye berikutnya akan lebih efektif dan efisien. Berikut beberapa metrik pengukuran yang dapat kalian gunakan : 

• Metrik Pengukuran Brand Awareness

Jika tujuan kampanye kalian adalah untuk meningkatkan visibilitas merek, melihat jangkaun dapat mengukur apakah kampanye tersebut sudah berhasil mencapai tujuan. Metrik-metriknya meliputi :

• Jumlah followers dari influencer : total jumlah followers dari influencer dapat menjadi acuan nilai potensial jangkauan.

• Jumlah followers dari media sosial brand : pertumbuhan jumlah followers dari media sosial yang kalian miliki dapat menjadi indikator peningkatan brand awareness.

• Total impression : jumlah total berapa kali konten ditayangkan.

• Total video views

• Total Reach : menunjukkan jumlah orang yang telah melihat campaign bisnismu.

•  Web traffic : dapat melihat peningkatan unique visitor

• Google Search volume : melihat jumlah orang yang melakukan pencarian nama brand kalian.

  
  

• Metrik Pengukuran Engagement

Melihat jumlah engagement dapat menunjukkan kalau strategi influencer marketing yang kalian jalankan berhasil menghasilkan sentimen positif terhadap brand dan menciptakan interaksi yang bermakna dengan audiens mereka. Berikut beberapa metrik pengukuran yang dapat kalian gunakan :

•  Likes

• Comments

•  Shares

• Brand mentions

•  Penggunaan hashtag

  
  

• Metrik Pengukuran Conversion

Influencer marketing merupakan salah satu strategi untuk mendorong konversi, atau tindakan yang seringkali langsung menghasilkan pendapatan. Hal ini membuktikan kalau influencer marketing merupakan salah satu investasi pemasaran yang efisien dan cerdas.

Metrik-metrik pengukuran konversi meliputi : 

• Jumlah penjualan, subscription, atau download

• Nilai rata-rata pesanan

• Tingkat klik

Selain itu, ada juga metrik-metrik lain yang sering digunakan saat bekerja sama dengan influencer dalam kampanye yang berfokus pada penjualan, seperti:

• Kode promo : biasanya berupa kode unik yang digunakan oleh setiap influencer untuk membantu pelacakan.

• Tautan afiliasi : digunakan untuk melacak penjualan yang dihasilkan oleh setiap influencer

• Tautan UTM : digunakan untuk membuat URL yang unik dan dapat dilacak.

•••

Kesimpulan

Setiap campaign dapat menghadirkan tantangan dan peluang yang berbeda. Karena itu, kemampuan untuk merespons perubahan dalam kondisi pasar atau tren konsumen akan membantu  brand kalian untuk tetap relevan dalam dunia bisnis yang dinamis

Melalui langkah-langkah di atas, kalian akan memiliki panduan yang kuat dalam mengoptimalkan kampanye influencer marketing. Dengan berfokus pada pengukuran, pemahaman audiens, dan kerjasama yang baik dengan influencer, kalian dapat terus meningkatkan strategi  dan memperkuat kehadiran merek di dunia digital.

Masih bingung untuk memilih influencer yang sesuai dengan kebutuhan bisnismu? Don’t worry, GoesDigital siap membantu kalian untuk menemukan influencer yang sesuai dengan kebutuhan bisnismu. Dengan pendekatan berbasis data dan strategi yang selaras dengan brand value, kamu bisa menyasar audiens yang tepat untuk meningkatkan tingkat konversi.

So, tunggu apalagi?

Tingkatkan revenue dengan strategi influencer marketing dari GoesDigital.